Kamis, 23 Oktober 2014

Masalah Penelitian


Masalah penelitian merupakan hal yang menjadi fokus dari penelitian (Fraenkel, 2012). Masalah penelitian dapat berupa penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi sekarang. Memilih masalah penelitian adalah suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif. Permasalahan penelitian pada hakikatnya merupakan bentuk lain dari pernyataan permasalahan seperti yang terdapat dalam latar belakang permasalahan. Dalam Wiersma (2002) disebutkan bahwa kriteria masalah penelitian yang baik adalah sebagai berikut:
1.             Masalah penelitian harus menarik
Masalah penelitian harus menarik bagi peneliti atau minimal bagi beberapa kalangan yang terkait. Masalah yang dipilih harus menarik keingin tahuan peneliti dan memberi harapan kepada peneliti untuk menemukan jawaban. Jika masalah penelitian yang dipilih sudah menarik bagi peneliti, meskipun dalam pelaksanaannya mengalami banyak hambatan peneliti akan tetap berusaha untuk mencarikan solusi dari masalah tersebut.
Salah satu cara untuk memilih masalah penelitian yang menarik adalah dengan mencari topik yang masih baru dan aktual. Pengertian baru disini adalah masalah penelitian tersebut belum pernah diungkap atau dilakukan penelitian oleh orang lain. Dengan kata lain, masalah tersebut masih hangat-hangatnya di masyarakat. Hal ini penting agar tidak terjadi usaha yang sia-sia, karena sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Disinilah perlunya banyak membaca literatur atau hasil-hasil publikasi penelitian lain atau diskusi dengan pihak-pihak lain. Tanpa banyak membaca, kita tidak tahu apakah masalah penelitian kita sudah dijawab oleh peneliti lain atau belum. Masalah penelitian yang aktual disini diartikan masalah tersebut benar-benar terjadi atau berlangsung di dalam masyarakat.
2.             Masalah penelitian harus signifikan
Masalah penelitian harus signifikan, artinya masalah penelitian tersebut akan memberikan sumbangan yang penting bagi manusia atau dengan kata lain masalah penelitian harus bermanfaat. Manfaat dari masalah penelitian tersebut harus dapat dirasakan, khususnya oleh peneliti sendiri dan umumnya bagi mayarakat. Sehingga  masalah penelitian harus memiliki nilai praktis dan nilai teoritis. Masalah yang tidak mempunyai kepentingan praktis, tidak  layak untuk diangkat menjadi masalah penelitian, sebab hanya merupakan suatu pemborosan atau penghamburan sumber daya. Sedangkan nilai teoritis dari suatu masalah penelitian adalah dapat diuji, orisinal, dan urgen untuk diteliti, serta dapat memberikan kontribusi terhadap  pegembangan ilmu dan kebijakan.
3.             Masalah penelitian harus dapat diteliti
Masalah penelitian harus dapat diteliti, artinya dapat dilakukan. Suatu masalah dapat dikatakan dapat dilakukan, apabila masalah tersebut bisa diungkapkan melalui tindakan pengumpulan data melalui berbagai teknik pengumpulan data seperti wawancara, melakukan observasi langsung ke lapangan, melakukan studi kepustakaan, menyebarkan angket kepada responden terkait. Kemudian data tersebut dapat dianalisis dan memberikan solusi dari masalah penelitian. Agar masalah penelitian dapat diteliti perlu dilakukan pembatasan terhadap ruang lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang kurang berbobot.
4.             Masalah penelitian harus feasible
Masalah penelitian yang dapat diteliti tidak selalu feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskandana, tenaga, dan waktu. Proses pengumpulan data tidak memakan waktu yang sangat lama. Selain itu juga tersedia subjek penelitian, karena meskipun dalam pengumpulan data untuk mencari solusi dari masalah penelitian tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang tidak lama tetapi jika tidak tersedia subjek penelitian, maka data tidak dapat diperoleh.
5.             Masalah penelitian harus etis
Etis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang berhubungan dengan etika atau sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum. Masalah penelitian harus etis, artinya tidak menyebabkan kerusakan bagi manusia, alam dan sosial. Masalah penelitian yang mengandung diskriminasi pada suku atau ras tertentu tentu sangat tidak disarankan. Selain itu juga masalah penelitian yang etis adalah masalah penelitian yang tidak bertentangan dengan kebijakan pemerintah, undang-undang pemerintah, ataupun adat istiadat  masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar