Masalah
penelitian merupakan hal yang menjadi fokus dari penelitian (Fraenkel, 2012).
Masalah penelitian dapat berupa penyimpangan dari apa yang seharusnya dengan
apa yang terjadi, penyimpangan antara teori dengan praktik, penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan, dan
penyimpangan antara pengalaman masa lampau dengan yang terjadi sekarang. Memilih masalah penelitian adalah suatu
langkah awal dari suatu kegiatan penelitian, baik itu penelitian kualitatif maupun
kuantitatif. Permasalahan penelitian pada hakikatnya merupakan bentuk lain
dari pernyataan permasalahan seperti yang terdapat dalam latar belakang
permasalahan. Dalam Wiersma (2002) disebutkan bahwa kriteria masalah penelitian
yang baik adalah sebagai berikut:
1.
Masalah penelitian harus menarik
Masalah
penelitian harus menarik bagi peneliti atau minimal bagi beberapa kalangan yang
terkait. Masalah yang dipilih harus menarik keingin tahuan peneliti dan memberi
harapan kepada peneliti untuk menemukan jawaban. Jika masalah penelitian yang
dipilih sudah menarik bagi peneliti, meskipun dalam pelaksanaannya mengalami
banyak hambatan peneliti akan tetap berusaha untuk mencarikan solusi dari
masalah tersebut.
Salah
satu cara untuk memilih masalah penelitian yang menarik adalah dengan mencari
topik yang masih baru dan aktual. Pengertian baru disini adalah masalah
penelitian tersebut belum pernah diungkap atau dilakukan penelitian oleh orang
lain. Dengan kata lain, masalah tersebut masih hangat-hangatnya di masyarakat.
Hal ini penting agar tidak terjadi usaha yang sia-sia, karena sudah pernah
dilakukan oleh orang lain. Disinilah perlunya banyak membaca literatur atau
hasil-hasil publikasi penelitian lain atau diskusi dengan pihak-pihak lain.
Tanpa banyak membaca, kita tidak tahu apakah masalah penelitian kita sudah
dijawab oleh peneliti lain atau belum. Masalah penelitian yang aktual disini
diartikan masalah tersebut benar-benar terjadi atau berlangsung di dalam masyarakat.
2.
Masalah penelitian harus signifikan
Masalah
penelitian harus signifikan, artinya masalah penelitian tersebut akan
memberikan sumbangan yang penting bagi manusia atau dengan kata lain masalah
penelitian harus bermanfaat. Manfaat dari masalah penelitian tersebut harus
dapat dirasakan, khususnya oleh peneliti sendiri dan umumnya bagi mayarakat.
Sehingga masalah penelitian harus
memiliki nilai praktis dan nilai teoritis. Masalah yang tidak mempunyai
kepentingan praktis, tidak layak untuk
diangkat menjadi masalah penelitian, sebab hanya merupakan suatu pemborosan
atau penghamburan sumber daya. Sedangkan nilai teoritis
dari suatu masalah penelitian adalah dapat diuji, orisinal, dan urgen
untuk diteliti, serta dapat memberikan kontribusi terhadap pegembangan
ilmu dan kebijakan.
3.
Masalah penelitian harus dapat diteliti
Masalah
penelitian harus dapat diteliti, artinya dapat dilakukan. Suatu masalah dapat
dikatakan dapat dilakukan, apabila masalah tersebut bisa diungkapkan melalui
tindakan pengumpulan data melalui berbagai teknik pengumpulan data seperti
wawancara, melakukan observasi langsung ke lapangan, melakukan studi
kepustakaan, menyebarkan angket kepada responden terkait. Kemudian data
tersebut dapat dianalisis dan memberikan solusi dari masalah penelitian. Agar
masalah penelitian dapat diteliti perlu dilakukan pembatasan terhadap ruang
lingkupnya, tidak terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang
terlalu luas akan memberikan hasil yang kurang jelas dan menghamburkan sumber
daya, sebaliknya masalah penelitian yang terlalu sempit akan memberikan hasil yang
kurang berbobot.
4.
Masalah
penelitian harus feasible
Masalah
penelitian yang dapat diteliti tidak selalu feasible,
dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber
yang jelas, tidak banyak menghabiskandana, tenaga, dan waktu. Proses
pengumpulan data tidak memakan waktu yang sangat lama. Selain itu juga tersedia
subjek penelitian, karena meskipun dalam pengumpulan data untuk mencari solusi
dari masalah penelitian tersebut dapat dilakukan dalam waktu yang tidak lama
tetapi jika tidak tersedia subjek penelitian, maka data tidak dapat diperoleh.
5.
Masalah penelitian harus etis
Etis
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang berhubungan
dengan etika atau sesuai dengan asas perilaku yang disepakati secara umum.
Masalah penelitian harus etis, artinya tidak menyebabkan kerusakan bagi
manusia, alam dan sosial. Masalah penelitian yang mengandung diskriminasi pada
suku atau ras tertentu tentu sangat tidak disarankan. Selain itu juga masalah
penelitian yang etis adalah masalah penelitian yang tidak bertentangan dengan
kebijakan pemerintah, undang-undang pemerintah, ataupun adat istiadat masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar