Kamis, 23 Oktober 2014

Karakteristik Penelitian Yang Baik


Apabila pertanyaan penelitian telah dirumuskan, maka para peneliti berusaha agar pertanyaan penelitian tersebut merupakan sesuatu yang baik. Pertanyaan penelitian yang baik memiliki empat karakteristik sebagai berikut:
1.      Layak
Suatu isu penting dalam perencanaan studi penelitian adalah fisibilitas. Pertanyaan yang fisibel adalah sesuatu yang dapat diteliti dengan sumber-sumber yang “available” dan  dapat diteliti tanpa memerlukan waktu, energy, atau uang yang terlalu banyak (tak terbatas). Sebagai contoh: penelitian yang menyangkut eksplorasi ruang, atau studi mengenai efek jangka panjang dari suatu program khusus memerlukan uang (biaya) dan energy yang sangat banyak.
Untungnya pendidikan tidak seperti obat-obatan, bisnis, hukum, pertanian, farmakologi, atau militer yang penelitiannya tidak bersifat praktis. Kebanyakan penelitian yang dilakukan oleh sekolah atau institusi pendidikan lainnya dapat dilaksanakan di luar, misalnya guru besar suatu universitas bersama para mahasiswanya yang biasanya jika dibiayai oleh dana (grant) secara temporer.
Di bawah ini dua contoh pertanyaan penelitian yang fisibel dan tidak fisibel.
Fisibel : Bagaimana hasil belajar siswa Sekolah Menengah Atas yang belajar dengan pembelajaran kooperatif learning tipe Jigsaw?
Tidak fisibel: Bagaimana hasil belajar siswa Sekolah Menengah Atas di daerah tertinggal yang menggunakan komputer?
2.      Jelas
Pada umumnya orang memahami dengan jelas maksud dari pertanyaan tersebut. Dengan demikian pertanyaan penelitian tidak akan menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.
Sebagai contoh: Apakah belajar dengan kooperatif learning, efektif? Pada pertanyaan tersebut masih terdapat istilah-istilah yang memiliki arti ganda, misalnya: apa yang dimaksud dengan kooperatif learning, belum tentu semua orang tahu tentang kooperatif learning, tipe kooperatif learning mana yang akan digunakan karena kooperatif learning memiliki beberapa tipe. Istilah efektif juga kurang jelas apakah berarti peningkatan nilai akademik siswa, hasil-hasil yang membuat siswa lebih bahagia, membuat hidup lebih mudah bagia guru, atau ada maksud yang lain.
Namun satu hal yang perlu diingat bahwa dalam penelitian pendidikan banyak istilah atau kalimat yang perlu didefinisikan, sebagai contoh: “kecakapan membaca,” memiliki arti yang spesifik jadi tidak perlu didefinisikan “kecakapan” dan mebaca, sama seperti “video interaktif,” “ketidakmampuan belajar,” atau “pengajaran berbasis lingkungan,”
3.      Signifikan
Suatu pertanyaan penelitian yang menunjukan manfaat atau kebermaknaan karena memberikan kontribusi pengetahuan yang cukup penting atau berarti bagi manusia. Dalam penelitian pendidikan, banyak sekali kaitan antara satu penelitian dengan pembaharuan atau inovasi pembelajaran di kelas. Adakah kontribusi penelitian yang dilakukan terhadap inovasi pembelajaran, dan sebagainya.
4.      Etis
Tidak menyebabkan kerusakan fisik atau psikologi kemanusiaan, atau kerusakan alam dan lingkungan sosial dimana mereka berada. Dalam merencanakan suatu penelitian, peneliti harus bertanggung jawab untuk membuat evaluasi mengenai kode etik secara seksama sehingga diterima oleh semuanya. Peneliti harus melindungi partisipan dari ketidaknyamanan fisik dan mental, kecelakaan, dan bahaya dari prosedur penelitian yang dilakukannya. Selain itu peneliti juga harus menjamin keabsahan data penelitian yang diperolehnya.
Fraenkel (2012) menyebutkan bahwa masalah penelitian harus jelas. Masalah penelitian tidak boleh menyebabkan penafsiran ganda atau ambigu karena masalah penelitian merupakan fokus dari penelitian tersebut. Ketidakjelasan masalah penelitian dapat disebabkan oleh istilah-istilah yang digunakan.
Terkadang penafsiran dari istilah-istilah yang digunakan dalam masalah penelitian akan berbeda dari orang yang satu dengan orang yang lain. Terdapat tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari penafsiran ganda terhadap istilah yang digunakan dalam masalah penelitian, yaitu:
1.             Menuliskan dalam bahasa aslinya
Cara ini umumnya menggunakan pendekatan kamus. Para peneliti “simply” menggunakan kata lain untuk mengatakan lebih jelas apa maksud dari kata tersebut. Akan tetapi seringkali definisi istilah tersebut masih kurang menjelaskan apa yang dimaksud dalam pertanyaan penelitian, mislanya: istilah “hasil belajar”. Pengertian ini bila dilihat dari kamus, mungkin berbeda dengan yang dimaksud oleh si peneliti.
2.             Memberikan penjelasan dengan menyertakan contoh
3.             Menambahkan definisi operasional
Hal tersebut dilakukan, selain untuk meluruskan pengertian atau arti dari suatu istilah dalam pertanyaan penelitian, juga digunakan sebagai petunjuk bagi orang lain untuk melakukan hal yang serupa apabila dia mau melakukan penelitian yang sama. Dengan demikian, orang yang akan melakukan penelitian tersebut tidak akan salah dalam mengartikan istilah yang terdapat dalam pertanyaan penelitian. Sebagai contoh: istilah “hasil belajar” yang dimaksud dalam pertanyaan penelitian hendaknya didefinisikan secara jelas: apakah hasil postes atau gain, adakah nilai-nilai atau komponen lain seperti nilai tugas, aktivitas selama proses pembelajaran, dan lain-lain yang menentukan hasil belajar tersebut.
Definisi operasional adalah definisi-definisi yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan dapat diamati dan dilaksanakan oleh peneliti lain. Ada tiga macam cara menyusun definisi operasional, yaitu:
Menekankan pada pada kegiatan apa yang perlu dilakukan. Contoh: Metode diskusi adalah metode tanya jawab yang dilakukan oleh kelompok siswa di bawah bimbingan guru. Mungkin pengertian metode diskusi menurut kamus berbeda dengan definisi operasional itu.
Menekankan pada bagaimana kegiatan itu dilakukan. Contoh: Metode diskusi adalah metode tanya jawab yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa yang setiap kelompoknya beranggotakan 5 orang. Secara bergantian masing-masing kelompok tersebut mempresentasikan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas selama 10 menit.
Menekankan pada sifat-sifat statis dari hal yang didefinisikan. Contoh: Siswa yang hasil belajarnya baik adalah siswa yang hasil belajarnya lebih atau sama dengan 80, aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, tepat waktu dalam menyelesaikan tugasnya.

0 komentar:

Posting Komentar