Sumber dari dosen pendidikan fisika UPI Bpk Taufik
Standar penilaian memberikan kriteria untuk menilai
kemajuan menuju visi pendidikan IPAyakni literasi sains untuk semua. Standar
menggambarkan kualitas praktek penilaian yang digunakan oleh para guru dan
lembaga pemerintah, untuk mengukur prestasi siswa dan kesempatan yang diberikan siswa untuk
belajar IPA. Standar berfungsi sebagai
panduan untuk mengembangkan penilaian, praktek, dan kebijakan pendidikan IPA. Standar penilaian
pendidikan IPA
dapat diterapkan untuk penilaian siswa, guru, program, untuk praktek penilaian
sumatif dan formatif, dan untuk penilaian kelas serta penilaian eksternal.
Dalam visi yang dijelaskan pada Standar Pendidikan Sains Nasional USA, penilaian merupakan mekanisme umpan balik utama dalam sistem pendidikan IPA. Sebagai contoh, data penilaian memberikan umpan balik kepada siswa dengan tentang seberapa baik mereka memenuhi harapan guru dan orang tua, umpan balik kepadaguru tentang seberapa baik siswa mereka belajar. Umpan balik kepada pemerintah tentang efektivitas guru dan program pendidikan mereka. Umpan balik kepada pembuat kebijakan tentang bagaimana suatu kebijakan bekerja. Umpan balik menyebabkan perubahan dalam sistem pendidikan sains dengan merangsang perubahan kebijakan, membimbing pengembangan profesi guru, dan mendorong siswa untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang IPA.
Penggunaan jenis penilaian yang tepat akan menentukan keberhasilan dalam mengakses informasi yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Pemilihan metode penilaian harus didasarkan pada target informasi yang ingin dicapai. Informasi yang dimaksud adalah hasil belajar yang dicapai siswa. Stiggins (1994) mengemukakan lima kategori target hasil belajar yang layak dijadikan dasar dalam menentukan jenis penilaian yang akan digunakan oleh pengajar. Kelima hasil belajar tersebut adalah:
1. Knowledge Outcomes, merupakan
penguasaan siswa terhadap substansi pengetahuan suatu mata pelajaran .
2. Reasoning Outcomes, yang
menunjukkan kemampuan siswa dalam menggunakan pengetahuannya dalam melakukan
nalar (reason) dan memecahkan suatu masalah.
3. Skill Outcomes, kemampuan
untuk menunjukkan prestasi tertentu yang berhubungan dengan keterampilan yang
didasarkan pada penguasaan pengetahuan.
4. Product Outcomes, kemampuan
untuk membuat suatu produk tertentu yang didasarkan pada penguasaan
pengetahuan.
5. Affective Outcomes, pencapaian
sikap tertentu sebagai akibat mempelajari dan mengaplikasikan pengetahuan.
Menurut NSES, standar penilaian
pendidikan IPA dikelompok dalam 5 standar, yakni:
STANDAR A. Penilaian harus
konsisten dengan keputusan yang
dirancang untuk memberikan informasi.
§ Penilaian sengaja dirancang.
§ Penilaian secara eksplisit menyatakan tujuan.
§ Hubungan antara keputusan dan data jelas.
§ prosedur Penilaian secara internal konsisten.
Karakteristik yang penting dari penilaian yang
dirancang dengan baik adalah bahwa proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan
interpretasi data, konsisten dengan tujuan penilaian. Data pendidikan sangat
mempengaruhi kehidupan siswa, serta orang-orang dan lembaga yang bertanggung
jawab pada pendidikan sains. Orang-orang yang menggunakan hasil penilaian untuk
membuat keputusan dan mengambil tindakan, serta mereka yang terpengaruh oleh
keputusan dan tindakan, layak memperoleh jaminan bahwa penilaian melalui konsep
yang jelas
STANDAR B.Prestasi dan
kesempatan untuk belajar IPA harus dinilai.
§ Data Prestasi dikumpulkan fokus pada konten yang paling penting.
§ Data kesempatanbelajar yang dikumpulkan fokus pada indikator yang paling
kuat.
§ Pemberian harus diberikan secara merata penilaian kesempatan untuk belajar
dan penilaian prestasi.
STANDAR C. Kualitas
teknis koleksi data harus sesuai untuk mengambil keputusan dan tindakan.
§ Fitur yang diklaim akan diukur benar-benar diukur.
§ Penilaiantugas bersifat otentik.
§ Beberapa aspek kinerja individu siswa sama dengan aspek prestasi siswa.
§ Siswa memiliki kesempatan yang memadai untuk menunjukkan prestasi mereka.
Penilaian tugas dan metode penyajian bersifat cukup
stabil untuk menghasilkan keputusan yang sama jika digunakan pada waktu yang
berbeda
STANDAR D. Praktek
penilaian harus jelas dan adil.
§ Tugas asesmen harus direview untuk pengalaman refleksi suatu grup, dan
untuk gambaran pengalaman yang kurang mantap dari grup yang lain,
§ Asesmen skala besar harus menggunakan teknik statistik untuk identifikasi timbulnya bias,
§ Tugas asesmen harus dimodifikasi untuk mengakomodasi kepentingan siswa dari
ketakmampuan fisik dan belajar serta keterbatasan kemampuan bahasa inggris,
Tugas asesmen harus dirancang dalam berbagai konteks,
melibatkan siswa dan dalam pengalaman yang berbeda, dan lebih diasumsi pada
pandangan jauh ke depan dengan pertimbangkan gender, ras, dan etnik
STANDAR D. Praktek
penilaian harus jelas dan adil.
§ Tugas asesmen harus direview untuk pengalaman refleksi suatu grup, dan
untuk gambaran pengalaman yang kurang mantap dari grup yang lain,
§ Asesmen skala besar harus menggunakan teknik statistik untuk identifikasi timbulnya bias,
§ Tugas asesmen harus dimodifikasi untuk mengakomodasi kepentingan siswa dari
ketakmampuan fisik dan belajar serta keterbatasan kemampuan bahasa inggris,
Tugas asesmen harus dirancang dalam berbagai konteks,
melibatkan siswa dan dalam pengalaman yang berbeda, dan lebih diasumsi pada
pandangan jauh ke depan dengan pertimbangkan gender, ras, dan etnik
STANDAR E. Kesimpulan hasil
asesmen mengenai kemampuan dan kesempatan (proses) untuk belajarsiswa, harus
dikomunikasikan.
Ketika membuat kesimpulan tentang kemampuan dan kesempatan siswa
belajar sains, secara eksplisit mengacu
pada kebutuhan siswa. Meskipun asesmen dirancang secara baik dan datanya
berkualitas tinggi, interpretasi empiris dapat menghasilkan kesimpulan yang
berbeda. Penyusunan kesimpulan sebaiknya memperhatikan data empiris termasuk
landasan teori, keyakinan dan pengalaman individu.
0 komentar:
Posting Komentar