Perhatian (Attention) merupakan pemusatan aktivitas mental yang membuat kita mengambil bagian yang terbatas aliran informasi yang terdapat pada ingatan dan rangsangan sensori. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan maupun proses kognitif lainnya. Sementara, informasi yang tidak diinginkan tidak akan diproses secara detail. Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang tertentu. Sumberdaya mental manusia yang terbatas untuk memroses suatu rangsangan membutuhkan bantuan untuk mempercepat waktu reaksi. Mengarahkan pada suatu informasi tertentu akan mempercepat proses mental mengolah suatu rangsangan. Misalnya dalam mengemudi, atensi yang mengarahkan pengemudi pada situasi jalan raya akan mempercepat reaksinya menginjak pedal rem jika menghadapi situasi membahayakan. Atensi juga terpengaruh oleh perbedaan usia, terutama pada masa anak
Perhatian (Attention)
menggunakan dua proses dalam pengenalan persepsi yaitu proses bottom-up dan top-down. Kadang-kadang kita memusatkan aktivitas mental kita pada
rangsangan yang menarik pada lingkungan sekitar kita dan menyita perhatian kita
(bottom-up processing). Sebagai
contoh, perhatian kita teralihkan pada benda yang tiba-tiba bergerak. Di sisi
lain, kadang kita memusatkan perhatian kita pada suatu rangsangan yang khusus
dan kita inginkan (top-down processing).
Sebagai contoh, kita memusatkan perhatian pada materi kuliah yang sedang kita
hadapi. Pada makalah ini juga akan dibahas sedikit tentang fenomena visual yang
menggambarkan bagaimana pengenalan bentuk dan perhatian bekerja sama. Sebagai
contoh hubungan figure-ground pada
gambar 2.1.
Jika kita memberikan perhatian pada bidang putih di tengah
gambar maka akan terlihat bentuk sebuah vas dan ketika kita memberikan
perhatian pada bidang yang hitam maka akan terlihat dua bentuk wajah.
Gambar 2.1 Efek Vase-Faces:
contoh hubungan dari figure-ground
Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
Atensi secara tidak sadar merupakan proses otomatis tidak melibatkan kesadaran,
misalkan mengarahkan pandangan pada rangsang yang menarik secara kognisi.
Memperhatikan secara otomatis dilakukan tanpa bermaksud untuk memperhatikan
suatu hal. Perhatian terhadap suatu hal atau tindakan dapat dibentuk sehingga
menjadi otomatis (otomatisasi) melalui latihan dan frekuensi melakukan tindakan
tersebut.
Atensi
secara sadar merupakan proses terkendali biasanya dikendalikan oleh kesadaran,
bahkan membutuhkan kesadaran untuk dapat mengarahkan atensi secara terkendali.
Biasanya proses terkendali membutuhkan waktu lebih lama untuk dilakukan, karena
dilakukan secara bertahap.
Proses pembiasaan terhadap suatu hal selain membentuk proses
otomatisasi, namun juga dapat membentuk habituasi yang justru menyebabkan
atensi menjadi berkurang pada hal-hal berkaitan yang tidak menjadi fokus dari
pembiasaan tersebut. Penginput data di komputer lebih memperhatikan poin
informasi yang biasa diinputnya, namun kadang-kadang luput membaca informasi
yang berbeda dari biasanya. Proses pembiasaan tidak hanya dalam menjalankan
tugas atensi, namun juga pada tugas-tugas lainnya seperti aktivitas motorik,
mengingat dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar